PGRI Bukittinggi Perkuat Sinergi dengan Kemenag Kota Bukittinggi.
Merangkul Guru Madrasah, Menyatukan Barisan Pendidikan
BUKITTINGGI, blknnews.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bukittinggi di bawah kepemimpinan H. Heru Triastanawa, S.Ag, S.Pd, M.Pd meneguhkan langkahnya sebagai organisasi perjuangan guru lintas lembaga pendidikan. Pada, Selasa (2/9/2025), jajaran pengurus PGRI melakukan audiensi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi, di Jl. Bt. Ombilin II No.10, Belakang Balok, Kec. Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, di ruang kerjanya.
Dalam audience tersebut nampak hadir jajaran pengurus diantaranya, Rici Vidiono Puperta Agus, S.Pd (Sekretaris), Yeni Herwati, S.Pd (Bendahara), Rahmad Fuad, S.Pd (Bidang Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi), serta Langggeng Sukma Jaya, S.Pd (Bidang Keanggotaan dan Digitalisasi Organisasi).
Pertemuan berlangsung dengan penuh keakraban. Kepala Kemenag Bukittinggi, H. Eri Iswandi, menyambut baik kehadiran PGRI. Sembari menekankan pentingnya sinergi antara Kemenag dan PGRI dalam memperkuat profesionalisme guru.
“Selamat kepada pengurus PGRI periode 2025–2030, semoga selalu dalam lindungan Allah serta sukses dalam memgemban amanah. Kami menyambut baik dan terbuka untuk bersinergi demi kemajuan pendidikan. PGRI adalah wadah perjuangan guru,” ujar H. Eri.
Kemudian H. Eri mengatakan “PGRI selaku garda terdepan dalam memajukan pendidikan nasional, kami harap dapat memperjuangkan dan melindungi hak-hak profesi serta kesejahteraan guru. Di samping itu, PGRI juga harus konsisten dalam pembinaan dan pengembangan profesi, termasuk advokasi perlindungan hukum bagi guru,”
Ia menambahkan, pendidikan harus terus dievaluasi, baik dari sisi kearifan lokal maupun pembinaan akhlak peserta didik serta peningkatan kompetensi guru. “Mari kita bentuk dunia pendidikan yang maju dan berkeadaban. Guru berkualitas, siswa-siswi berakhlak dan cerdas, sehingga mampu menyongsong Indonesia Emas,” tegasnya.
Lebih lanjut lagi , H. Eri Iswandi juga berpesan agar PGRI memberi perhatian khusus kepada guru agama. Menurutnya, peran guru agama sangat strategis dalam membentuk karakter dan moral generasi muda.
“Eksistensi PGRI ke depan agar lebih baik lagi sebagai wadah bernaung para guru, hendaknya memperhatikan keberadaan guru sebagai pendidik yang berpegang pada nilai etika. Tujuannya agar anak bangsa dididik menjadi pribadi berkarakter, beretika, dan terhindar dari pengaruh negatif,” jelasnya.
Rumah Besar Bagi Semua Guru
Dalam kesempatan itu, Ketua PGRI Bukittinggi, H. Heru Triastanawa, sebagai penarik gerbong organisasi para guru ini menyampaikan SK tentang penunjukan Kepala Kemenag Kota Bukittinggi sebagai salah satu pembina di PGRI sembari enyampaikan ucapan terima kasih atas pembinaan dan juga mohon dukungan untuk PGRI kota Bukittinggi sekaligus harapan agar guru di bawah naungan Kemenag—baik MIN/MI, MTsN, maupun MAN—dapat bersama dan bersinergi dengan PGRI.
Kemudian, H. Heru juga mengatakan bahwa PGRI adalah rumah besar bagi semua guru, tanpa membedakan latar belakang instansi. Kami ingin guru madrasah merasakan kebersamaan dan kekuatan perjuangan bersama,” ujar H. Heru.
Menyatukan Barisan Pendidikan
Audiensi ini ditutup dengan kesepahaman bahwa PGRI dan Kemenag Bukittinggi akan membuka ruang komunikasi berkelanjutan. Keduanya sepakat mendorong kolaborasi yang berorientasi pada mutu pendidikan, baik di sekolah umum maupun madrasah.
Bagi H. Heru, momentum ini bukan sekadar soal organisasi, tetapi bagian dari ikhtiar menyatukan barisan guru menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
“Soliditas guru sangat penting. Dengan bergabungnya seluruh elemen guru, perjuangan untuk kompetensi dan kesejahteraan akan semakin kuat,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, PGRI Bukittinggi di bawah kepemimpinan H. Heru Triastanawa semakin meneguhkan diri sebagai organisasi guru yang inklusif, modern, dan tetap setia pada semangat perjuangan. (Hengki Refegon).