-->
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Yako dan Susilawati Usman Juarai Lomba Solo Song PORSENIJAR PGRI Bukittinggi.

Yako dan Susilawati Usman Juarai Lomba Solo Song PORSENIJAR PGRI Bukittinggi.


BUKITTINGGI, blknnews.com – Suasana khidmat diruangan Aula SD Negeri 05 Pintu Kabun pecah oleh alunan nada-nada tinggi pada Jumat, 12/09/2025.

Lantunan nada tinggi tersebut di di lantunkan oleh belasan guru dari berbagai sekolah di Bukittinggi yang bertukar peran, melepaskan sejenak kapur dan spidol untuk menggenggam mikrofon. Mereka bukan sedang mengajar, melainkan berkompetisi  memperebutkan predikat suara terbaik dalam Lomba Solo Song Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (PORSENIJAR) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2025.

Acara ini lebih dari sekadar kompetisi saja, akan tetapi menjadi etalase talenta para pendidik sekaligus ajang seleksi ketat untuk mencari duta seni yang akan membawa nama Kota Bukittinggi ke panggung provinsi.

Ketua I PGRI Kota Bukittinggi, Ahmad Saleh, S.Pd., M.Pd., saat membuka acara menegaskan bahwa ada dua misi utama kegiatan ini, diantaranya : 

Pertama, sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi antar-guru yang sehari-hari disibukkan dengan rutinitas mengajar.

Kedua, sebagai kawah candradimuka untuk menemukan wakil terbaik, tegasnya.

“Selain memperkuat persaudaraan, ajang ini adalah seleksi untuk menentukan wakil Bukittinggi di tingkat provinsi. Kita ingin menampilkan yang terbaik,” ujar Ahmad Saleh di hadapan para peserta dan jajaran pengurus PGRI yang hadir pada saat acara berlangsung yang terdiri dari (Anton Ilman, Mulyadi,  Rici Vidiono, Roni Zulianto, Ipmaiyaldi, Riri Amy Fontanela, Dina Astuty, Langgeng Sukma Jaya ,Famela Defany Putri, Hengki R, Mega Darma Yani , Sonya Sri Kumala, dan Rina Agustina ).

Sebanyak 15 finalis, terdiri dari guru pria dan wanita, silih berganti unjuk kebolehan. Panggung sederhana itu menjadi saksi bisu bagaimana para pendidik menjiwai setiap lirik lagu yang mereka bawakan.

Penilaian pun tak main-main. Dewan juri Yusra Amelza dan Drs. Emil Anwar Dt. Rangkayo Labiah yang didatangkan langsung dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, terlihat dirinya bekerja dengan cermat dan selektif dalam menimbang setiap aspek teknis vokal, interpretasi lagu, hingga penampilan.

"Antusiasme peserta luar biasa. Semua menampilkan kemampuan maksimal. Tugas kami adalah memilih berdasarkan kualitas teknis dan interpretasi," ungkap salah seorang juri, Yusra Amelza setelah kompetisi usai.

Setelah persaingan sengit yang berlangsung hingga sore hari, dewan juri akhirnya mengetuk palu. Di kategori putra, Yakodari SMPN 7 Bukittinggi berhasil merebut juara pertama dengan skor impresif 1256. Ia mengungguli M. Arraafi dari SMP Al Ishlah (1240) dan Rudi dari SMAN 2 (1228).

Sementara itu, di kategori putri, gelar juara diraih oleh Susilawati Usman dari SMPN 5 Bukittinggi yang tampil memukau dan mengumpulkan skor tertinggi, 1280. Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati oleh Sinta dari SMP Al Ishlah (1245) dan Wilda dari SD Islam Al- Azhar  67 (1230).

Acara ditutup dengan prosesi penyerahan trofi dan sertifikat oleh Ketua PGRI Kota Bukittinggi, H. Heru Triastanawa, S.Pd, M.Pd.

Sebelumnya, H. Heru dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras panitia, dukungan pengurus, serta kesediaan SD Negeri 05 Pintu Kabun sebagai tuan rumah.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara ini. Kemenangan hari ini adalah awal dari perjuangan yang lebih besar di tingkat provinsi," kata Heru.

Kini, tugas berat menanti Yako dan Susilawati. Mereka akan menjadi ujung tombak PGRI Bukittinggi dalam kompetisi serupa di tingkat Sumatera Barat. Harapan besar disematkan di pundak mereka, agar harmoni suara para pendidik dari Kota Bukittinggi  ini dapat bergema lebih kencang di panggung yang lebih luas, tutupnya (Hengki Refegon).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama