H. Heru Terpilih Kembali Pimpin PGRI Bukittinggi. Komitmen Menuju Transformasi Pendidikan.
BUKITTINGGI, blknnews.com, 19 Juli 2025 — Haji Heru Triastanawa, S.Pd.I., M.Pd. kembali terpilih sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bukittinggi untuk masa bakti XXIII (2025–2030). Penetapan tersebut merupakan hasil dari Konferensi Kota (Konferkot) PGRI Bukittinggi yang digelar secara khidmat dan demokratis di Hotel Pusako, Sabtu (19/7).
Konferkot yang mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas” ini menjadi momentum penting dalam konsolidasi organisasi guru tertua di Indonesia tersebut, seiring dengan visi nasional menyongsong satu abad kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045.
Acara pembukaan Konferkot dilakukan oleh Wali Kota Bukittinggi yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Herriman, SH., M.Hum. Dalam sambutannya, Herriman menekankan pentingnya peran PGRI sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan berkelanjutan.
“PGRI saat ini telah memasuki usia yang matang, hampir seumur dengan Republik ini. Maka sudah sepatutnya organisasi ini menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer yang masih menerima penghasilan di bawah Rp300 ribu per bulan. Ini realita yang perlu diperjuangkan bersama,” ujar Herriman.
Pemilihan Ketua PGRI dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara yang diikuti 76 dari 91 peserta yang memiliki hak suara, mewakili satuan pendidikan dari tingkat TK, SD/MI, hingga SMP sederajat se-Kota Bukittinggi. Tiga kandidat maju dalam pemilihan, yakni H. Heru Triastanawa (ketua demisioner), Mulyadi, S.Pd. (Kepala SDN 07 Belakang Balok), dan H. Heru unggul dalam perolehan suara, dirinya kembali dipercaya memimpin PGRI Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dalam pidatonya setelah terpilih, H. Heru menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas jenjang organisasi dan profesionalisme dalam menjalankan roda PGRI lima tahun ke depan.
“Kepercayaan ini bukan hanya amanah, tetapi juga panggilan tanggung jawab moral untuk terus memperjuangkan kepentingan guru. Kita akan fokus pada penguatan kapasitas guru, advokasi kesejahteraan, serta menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan pendidikan lainnya,” ungkap Heru.
Heru juga menegaskan bahwa pengurus PGRI ke depan harus aktif turun ke tingkat ranting dan tidak sekadar berhenti di tataran struktural. Ia mengingatkan pentingnya membedakan antara peran sebagai pengurus organisasi dan sebagai ASN dalam kedinasan.
“Organisasi ini bukan hanya soal mendapatkan SK, tapi soal bagaimana kita benar-benar mengurusnya. Kita harus hadir di tengah-tengah anggota, mendengar aspirasi mereka, dan memperjuangkan kesejahteraan guru honorer yang selama ini luput dari perhatian,” tegasnya.
Konferkot PGRI Kota Bukittinggi tahun ini juga membahas laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, serta pembentukan formatur untuk kepengurusan baru.
Dengan terpilihnya kembali H. Heru, para peserta dan pengurus berharap PGRI Bukittinggi semakin solid dalam memperjuangkan hak guru, menjaga marwah profesi, serta berkontribusi nyata dalam mewujudkan visi Bukittinggi Gemilang dan pendidikan nasional yang unggul dan berkarakter. (Hengki Refegon).