DPD AGPAII Kota Bukittinggi Gelar Raker, Tegaskan Komitmen sebagai Rumah Gadang Guru PAI
03.27
0
BUKITTINGGI, blknnews.com — Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) Kota Bukittinggi periode 2024–2029 menggelar rapat kerja (raker) perdana di Aula TRRC SMA Negeri 1 Bukittinggi, Sabtu (19/7/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah awal konsolidasi organisasi di bawah kepemimpinan Herlina Rasyid, S.Pd.I M.A sebagai ketua dan Indro Syahputra, S.Pd sebagai sekretaris.
Rapat dihadiri oleh seluruh pengurus harian dan dewan pembina DPD AGPAII Kota Bukittinggi. Dalam sambutannya, Herlina menegaskan pentingnya soliditas dan kesatuan visi di antara pengurus dan anggota AGPAII.
“AGPAII adalah organisasi profesional yang menaungi seluruh guru PAI, dari jenjang TK hingga SMA/SMK.
Pada kesempatan tersebut, Herlina mengajak seluruh peserta rapat untuk menyatukan suara, saling menguatkan, dan menunjukkan bahwa keberadaan AGPAII benar-benar dirasakan oleh para guru PAI.
Kemudian, Herlina menambahkan, eksistensi AGPAII tidak boleh hanya bersifat seremonial. Lebih dari itu, organisasi ini harus menjadi rumah gadang—tempat berhimpun, berbagi, dan meningkatkan kapasitas profesional para guru PAI.
Selain itu, AGPAII juga diharapkan aktif melakukan advokasi, termasuk dalam menghadapi persoalan hukum yang mungkin menimpa anggotanya, serta kesejahteraan anggota, harapnya.
Senada dengan itu, Dewan Pembina DPD AGPAII Kota Bukittinggi, Syahniar, M.Pd, menyampaikan harapan agar kepengurusan yang baru terbentuk mampu bekerja secara solid dan berkesinambungan.
“Program kerja harus dirancang secara holistik, mencakup perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kolaborasi yang kuat antar pengurus, saya optimistis AGPAII dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas guru PAI di Kota Bukittinggi,” ujar Syahniar.
Dalam pantauan awak media, bahwa Raker ini menghasilkan program kerja strategis untuk 4 tahun ke depan, dengan fokus pada penguatan kapasitas guru, peningkatan sinergi kelembagaan, kesejahteraan sosial anggota, serta optimalisasi peran advokasi. (Hengki Refegon).
