Update Terbaru Korban Longsor Tambang Emas Illegal Kabupaten Solok, Sumbar
KABUPATEN SOLOK, BLKNNEWS. COM - Data update terbaru sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat longsor tambang emas illegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menyatakan semua korban tanah longsor pada areal tambang ilegal di Kabupaten Solok, Sumatera Barat tersebut berjumlah 25 orang dan sudah berhasil dievakuasi serta 12 orang di antaranya selamat.
Hal ini sesuai dengan penyampaian Deputi Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Minggu (29/9/2024), bahwa dari jumlah total korban yang berhasil dievakuasi tersebut sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 12 orang selamat.
Berdasarkan laporan dari Seksi Operasi Kantor SAR Padang, terakhir pada Ahad pukul 08.00 WIB atau operasi hari ke tiga, ada dua korban yang dievakuasi;
1. Laki-laki bernama Zulmadinir yang dalam keadaan selamat.
2. Sugeng dalam keadaan meninggal dunia.
Dikatakan Edy Prakoso bahwa para korban yang selamat maupun meninggal dunia sudah ditangani oleh tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Natsir Solok. Selanjutnya Basarnas akan berkoordinasi dengan semua unsur, dengan melibatkan pemerintah daerah Kabupaten Solok, Pihak Kepolisian, TNI dan team relawan bencana untuk memutuskan operasi SAR yang dimulai pada Jumat (26/9) dilanjutkan atau tidak, tambahnya.
Tidak hanya itu, pihak Basarnas bersama pihak terkait lainnya juga masih menyiagakan personel dan memberikan kesempatan kepada warga masyarakat, bila mana ada yang merasa anggota keluarganya yang hilang dalam peristiwa tersebut untuk melapor ke petugas di Posko Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, papar Edy Prakoso.
Lebih lanjut, Deputi Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso juga menerapkan bahwa lokasi tambang emas illegal yang longsor tersebut punya medan yang berat. Petugas harus menantang bahaya arus sungai yang deras saat membawa korban meninggal dunia maupun yang terluka, sebab para korban harus diseberangkan dengan memakai sebuah perahu darurat. Setelahnya, korban harus digotong bersama-sama dengan cara berjalan kaki menuju posko terdekat, dimana keberadaan mobil ambulans menunggu kedatangan team bencana serta para korban.
Sebelumnya, dilansir dari BPBD Kabupaten Solok, Jum'at, 27/09/2024 jumlah korban dari longsor diperkirakan mencapai 22 orang. Rinciannya, 11 orang meninggal dunia, 8 orang luka berat, dan 3 orang luka sedang.
Kemudian, senada dengan itu pada hari yang sama PJS Bupati Solok Akbar Ali mengungkapkan bahwa saat ini ada 18 korban yang telah berhasil dievakuasi (9 orang meninggal dunia, 6 orang luka berat, 3 orang luka sedang) dan 4 korban lainnya yang masih dalam proses evakuasi menuju posko utama, 2 orang diantaranya meninggal dunia, serta 2 korban lainnya masih berada di lokasi pertambangan.
Saat ini dikarenakan keterbatasan fisik dari tim evakuasi serta faktor cuaca yang kurang bersahabat dan jarak tempuh yang cukup jauh dari posko utama, maka besar kemungkinan proses evakuasi akan berlanjut Sabtu (28/09/2024) hingga seluruh korban dapat dievakuasi dari lokasi kejadian.
Selanjutnya PJS Bupati Solok menyerahkan bantuan logistik kepada tim evakuasi yang ada di posko penanganan bencana, Ia menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan Pemerintah Daerah bersama Forkopimda dan Pemerintah Nagari setempat. Diharapkan melalui dukungan ini dapat meningkatkan semangat tim dan memberikan kesadaran bahwa pemerintah senantiasa hadir dan membantu setiap permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat
“Ini bantuan logistik buat teman-teman dan kalo habis jangan ragu, tinggal hubungi BPBD, Dinas Sosial atau siapapun di Pemerintah Daerah maka kita siap untuk membantu, dan kami sangat berduka atas musibah yang terjadi. Semoga para korban segera dapat dievakuasi, bagi keluarga korban semoga diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Harapan kita semoga kejadian serupa tidak terulang lagi,” ucap Akbar Ali. (Andar MK)