Jubir JFP dan Plt Walinagari Kobar Tanggapi Isu Pemberitaan Negatif Terhadap Kehadiran Bupati Solok Di Nagari Kotobaru.
KABUPATEN SOLOK, blknnews.com – Pemerintah Kab. Solok, dalam hal ini Bupati Solok, Jon Firman Pandu, SH (JFP) diminta langsung oleh beberapa Tokoh dan pemuda Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, pada Kamis malam (2/10/2025) lalu, guna untuk datang dan hadir secara lahir dan batin dalam proses penyelesaian dugaan korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum perangkat Nagari, dimana korupsi tersebut telah merugikan masyarakat Kotobaru dan keuangan negara serta telah menimbulkan gejolak luar biasa di tengah-tengah masyarakat.
Permintaan kehadiran Bupati oleh masyarakat tersebut dibenarkan oleh Plt Wali Nagari Kotobaru (Kobar), Syafril saat dihubungi oleh awak media ini melalui via WhatsApp, Sabtu, (04/10/2025). Diungkapkan Syafril, bahwa pada Kamis malam, ((02/10) kemarin itu, beberapa tokoh dan masyarakat sudah berkumpul di halaman Kantor Wali Nagari untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan nya agar seluruh Perangkat Nagari yang terlibat merugikan keuangan negara di berhentikan secepat mungkin, demi kemajuan dan kebaikan Nagari kedepannya.
Dilanjutkan Syafril, kalau aspirasi dan tuntutan mereka tidak di indahkan pada malam itu, maka besoknya, Jum'at (03/10/2025), mereka akan melakukan aksi demo dengan menghadirkan massa lebih banyak lagi dengan melakukan penutupan Kantor Wali Nagari secara paksa, paparnya.
Melihat situasi yang kurang bersahabat pada malam tersebut, tambah Syafril, maka timbullah inisiatif dari beberapa tokoh dan pemuda untuk menghubungi langsung Bupati Solok, Jon Firman Pandu melalui via telpon dan whatsapp mereka, guna meminta langsung kepada Bupati untuk hadir dalam menengahi dan menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi di Nagari Kotobaru, jelasnya.
Jadi, tegas Syafril, terhadap isu yang beredar bahwa Bupati Solok, Jon Firman Pandu dianggap “Lamban” menyikapi persoalan korupsi, serta menuding sang bupati hanya “Tebar Pesona” dan “Pamer Kepedulian”, hal itu tidak benar. Pasalnya, kalau Bupati tidak hadir pada saat itu, kemungkinan besar persoalan yang menimpa Nagari Kotobaru tidak akan terselesaikan dan pasti menimbulkan gejolak yang lebih besar lagi serta akan merebak kemana-mana.
"Alhamdulillah dengan kehadiran Bupati pada saat itu, persoalan dapat terselesaikan dengan baik dan amarah dari masyarakat dapat teredam dengan sendirinya serta aksi demo tidak terjadi pada esok harinya" Tambah Plt Wali Nagari Kotobaru, Syafril.
Kemudian, Syafril juga mengungkapkan bahwa pada malam itu juga, setelah terdapat kesepakatan, masyarakat yang hadir sangat berbangga hati, karena aspirasi dan tuntutan mereka di terima oleh Bupati. Masyarakat yang hadir juga menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Bupati Solok, Jon Firman Pandu atas respon cepat dan tegas dalam menyelesaikan tuntutan masyarakat.
Selanjutnya, Bupati Solok, Jon Firman Pandu saat di konfirmasi oleh awak media ini terkait dengan isu tersebut pada, (03/10/2025), menjelaskan bahwa, isu yang beredar itu tidak masalah bagi dirinya. Menurutnya, apapun itu, positif atau negatif pandangan dan penilaian orang terhadap kepemimpinannya sudah hal baisa. Tidak semua kelihatan baik yang dikerjakan menurut masyarakat, pasti ada plus minusnya. Yang penting apa yang bisa dikerjakan demi kepentingan masyarakat banyak, ya kita kerjakan saja, selebihnya diserahkan kepada masyarakat untuk menilainya, tutur Jon Firman Pandu.
Kemudian, Jon Firman Pandu menyampaikan, untuk lebih lanjutnya, tentang bagaimana isu yang di terbitkan oleh media online kemarin itu sudah ada Juru Bicara (Jubir) nya, Syafridoerahman untuk mengklarifikasi pemberitaan tersebut, tegas Bupati.
Setelah selesai konfirmasi dengan Bupati Solok, Jon Firman Pandu. Awak media ini juga mencoba menghubungi Juru Bicara (Jubir) Bupati melalui via whatsapp, Jum'at (03/10/2025) terkait dengan isu pemberitaan yang mengatakan Bupati Solok, Jon Firman Pandu, "Lamban" menyikapi persoalan korupsi dan “Tebar Pesona” serta “Pamer Kepedulian”.
Saat terhubung, Jubir Bupati Solok Jon Firman Pandu atas nama Syafridoerahman mengungkapkan sangat menyayangkan maraknya pemberitaan salah satu media online yang dinilainya tendensius serta tidak memenuhi unsur produk jurnalistik sebagaimana mestinya.
Dijelaskannya, bahwa pemberitaan media online tersebut yang menyebutkan Bupati Solok, Jon Firman Pandu Lamban dalam menyikapi persoalan korupsi dan tebar pesona serta pamer kepedulian di salah satu Nagari di kabupaten Solok, dirinya meragu'i profesionalitas media online tersebut. Pasalnya, banyak berita yang di terbitkan tanpa konfirmasi, tanpa narasumber, bahkan sering menyadur berita dari media lain tanpa mencantumkan sumber aslinya.
Lebih lanjut, Syafridoerahman menjelaskan bahwa kehadiran Bupati di Nagari Kotobaru Kecamatan Kubung Kabupaten Solok, Kamis (02/10/2025) dalam rangka audiensi merupakan atas Permintaan Masyarakat di Nagari tersebut. Dikatakannya, saat itu, Bupati tengah berada di Arosuka dan menyempatkan hadir demi menjaga kondusifitas di tengah gejolak warga sesuai dengan slogan JFP-CANDRA "Sejuk dan Damai".
“Menurut Bupati Jon Firman Pandu, kehadirannya penting agar masyarakat tidak sampai melakukan tindakan anarkis yang bisa mengganggu pelayanan publik di Nagari Kotobaru,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran Bupati di tengah masyarakat bukan karena momentum politik semata. Bahkan, di tengah cuaca hujan sekalipun, Jon Firman Pandu tetap hadir mendengar aspirasi warga.
“Beliau tidak hanya hadir ketika Pilkada atau pada saat kampanye saja, akan tetapi setiap ada persoalan masyarakat, beliau berusaha hadir langsung. Ini bukti bahwa Bupati Solok sangat responsif,” papar Jubir Jon Firman Pandu.
Kemudian, Jubir Bupati Solok, Syafridoerahman mengatakan bahwa penyelesaian persoalan masyarakat tentu membutuhkan proses dan mengikuti mekanisme pemerintahan.
“Bupati Solok tidak anti kritik, tapi kritik melalui pemberitaan seharusnya berbasis fakta. Jangan sampai dibuat seolah-olah Bupati mencari panggung dari persoalan masyarakat,” tutupnya. (Andar MK).