MD KAHMI Bukittinggi Resmi Dilantik, Gagas Wacana “Bukittinggi Kota Istimewa”.
BUKITTINGGI, blknnews.com, - Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Bukittinggi resmi dilantik oleh Majelis Wilayah KAHMI Sumatera Barat di Istana Bung Hatta, Minggu (28/9/2025).
Pelantikan tersebut mengukuhkan jajaran pengurus MD KAHMI Bukittinggi periode 2023-2028, dengan presidium yang terdiri atas (H. Ramlan Nurmatias, S.H), (Dr. Bustamar, S.Ag, M.H), (Ivan Heykel, S.IP), (Heri Tito Rinaldi, S.H, M.Kn), dan (Firdaus, S.H).
Posisi sekretaris Umum dipercayakan kepada (Nanang Syarwandi, S.H.I), sementara Bendahara Umum diemban oleh (Dr. Hj. Yosi Ariyanti, S.Ag).
Acara ini dihadiri pengurus MW KAHMI Sumbar, unsur Forkopimda Bukittinggi, para alumni HMI lintas generasi, serta Ketua Umum HMI Cabang Bukittinggi beserta jajaran.
Terlihat momentum pelantikan MD KAHMI ini merupakan salah satu upaya pembaharuan ke arah yang lebih baik dan berkualitas, sekaligus menjadi ruang untuk menguatkan gagasan serta ide besar yakni untuk meneruskan perjuangan dalam menjadikan “Bukittinggi Kota Istimewa”.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu presidium, Heri Tito Rinaldi. Ia menjelaskan bahwa ide itu berangkat dari diskusi internal bersama Ramlan Nurmatias yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bukittinggi periode 2025-2030 dan para pengurus lainnya.
“Gagasan Bukittinggi Kota Istimewa ini muncul berdasarkan sejarah panjang kota ini sebagai kota perjuangan, bahkan pernah menjadi ibu kota negara pada masa penjajahan,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut Tito juga menegaskan, wacana tersebut tidak boleh hanya berhenti pada seruan emosional saja. Maka dibuat simposium agar wacana ini dibahas secara ilmiah, dengan melihat peluang sekaligus tantangan yang ada. Untuk memperkuat ide tersebut dihadirkan beberapa pakar, termasuk salah satunya Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan, Prof. Mukhlis Hamdi,” tutupnya.
Kemudian pada saat acara berlangsung, Sekretaris Dewan Penasehat KAHMI Bukittinggi, Ramdalel, menilai ide itu sebagai bentuk kontribusi nyata alumni HMI bagi daerah.
“KAHMI harus terus berkontribusi untuk melahirkan gagasan dan ide besar nya untuk membawa Bukittinggi semakin gemilang. Dari dulu Bukittinggi sudah hebat, kini tinggal bagaimana menjadikannya lebih lengkap dan lebih berdaya,” ujarnya.
Dalam simposium, Prof. Mukhlis Hamdi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pengembangan kota.
“Dengan kerja sama yang baik, diharapkan Bukittinggi menjadi kota yang lebih istimewa dan sejahtera,” kata Mukhlis seusai gelaran pelantikan.
Kemudian, Ia juga menekankan bahwa pembangunan kota harus memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan agar tercipta keberlanjutan.
“Bukittinggi bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Sumatera Barat dalam membangun dengan berbasis masyarakat,” ujarnya.
Dengan dukungan akademisi, pemerintah daerah, serta keterlibatan aktif masyarakat, gagasan Bukittinggi Kota Istimewa diharapkan tidak hanya sebatas wacana, melainkan dapat diwujudkan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup warga sekaligus memperkuat posisi Bukittinggi dalam sejarah bangsa. (HR).