-->
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

SDN 07 Kubu Gulai Bancah Raih Penghargaan Tertinggi dalam Pelaksanaan BIAS 2024.

SDN 07 Kubu Gulai Bancah Raih Penghargaan Tertinggi dalam Pelaksanaan BIAS 2024.


Model Kolaborasi Sekolah, Orang Tua, dan Puskesmas Membuahkan Hasil Gemilang. 

BUKITTINGGI, blknnews.com – Prestasi kembali diraih oleh SD Negeri 07 Kubu Gulai Bancah Kota Bukittinggi. Sekolah yang berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah tersebut dinobatkan sebagai satuan pendidikan dengan capaian tertinggi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2024 untuk imunisasi Measles Rubella (MR) dan Human Papilloma Virus (HPV).

Terlihat, Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi kepada Kepala SDN 07 Kubu Gulai Bancah, Yurneli, S.Pd, dalam acara “Pertemuan Peningkatan Kesehatan Peserta Didik melalui Pelaksanaan BIAS” yang digelar di Hotel Rocky Bukittinggi (06/08/2025). 

Dalam keterangannya, Yurneli menyebutkan bahwa capaian ini sebagai hasil kerja kolektif lintas elemen, yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, orang tua, dan tentu saja para siswa.

“Penghargaan ini bukan semata-mata milik sekolah, tetapi merupakan buah dari kolaborasi dan kesadaran bersama tentang pentingnya imunisasi. Semoga ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menjaga kesehatan anak-anak sejak dini,” ujar Yurneli.

Yurneli tak sekadar berbangga. Ia membagikan testimoni berupa sejumlah strategi yang menjadi kunci keberhasilan sekolahnya dalam mendukung program BIAS :

1. Sosialisasi Tepat Waktu dan Strategis, Sosialisasi program imunisasi dilakukan bersamaan dengan rapat paguyuban orang tua siswa di awal tahun ajaran. Tingkat kehadiran saat itu mencapai 90–95 persen — jauh lebih tinggi dibandingkan jika sosialisasi diadakan secara terpisah yang biasanya hanya dihadiri sekitar 30 persen orang tua.

2. Komunikasi Persuasif, Bukan Instruktif. Menjelang pelaksanaan imunisasi, sekolah tidak sekadar meminta persetujuan, melainkan memberikan pemberitahuan terbuka kepada orang tua terkait jadwal dan manfaat imunisasi.

3. Pendekatan Humanis terhadap Orang Tua yang Menolak
Orang tua yang keberatan anaknya diimunisasi diminta datang langsung ke sekolah untuk menyampaikan alasan mereka. Di sana, mereka diberi edukasi secara langsung oleh petugas kesehatan.

4. Pelibatan Teknologi dalam Komunikasi Guru dan tenaga administrasi sekolah secara aktif menghubungi orang tua siswa satu per satu melalui telepon dan pesan WhatsApp untuk memastikan pemahaman mereka mengenai program BIAS.

Program BIAS sendiri merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan kesehatan anak usia sekolah. Imunisasi MR dan HPV menjadi bagian penting dalam mencegah risiko penularan penyakit seperti campak, rubella, serta kanker serviks yang dapat menyerang sejak dini. 

Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah menunjukkan komitmen penuh terhadap program ini. Keberhasilan SDN 07 Kubu Gulai Bancah dinilai sebagai model yang layak ditiru oleh sekolah lainnya.

“Prestasi ini membuktikan bahwa dengan koordinasi yang baik antara sekolah, orang tua, dan puskesmas, target imunisasi nasional dapat tercapai dengan optimal,” ujar salah satu perwakilan Dinas Kesehatan.

SDN 07 Kubu Gulai Bancah tak hanya menjadi simbol keberhasilan administratif, tetapi juga potret dari semangat kolektif menjaga generasi masa depan melalui pendekatan kesehatan yang inklusif dan edukatif.  (Hengki Refegon).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.