Projo Minta Presiden Jokowi Reshuffle Kabinet Besar-Besaran
07.35
0
Mau tidak mau, harus perombakan besar-besaran, ”kata Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, dalam diskusi daring Rmol.id, Kamis, 17 Desember 2020.
Handoko mengklaim Projo kerap berkomunikasi dengan Jokowi. Presiden, kata dia, bilang bahwa di periode pemerintahannya yang kedua sudah tak punya beban dan ingin meninggalkan warisan yang besar untuk Indonesia.
Namun, menurut dia, cita-cita presiden itu tidak terganggu oleh kinerja kabinet yang kurang bagus. Kinerja buruk itu, kata Handoko, semakin terlihat dalam situasi pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
"Maka mau tidak mau reshuffle adalah keniscayaan," ujar dia.
Menurut Handoko, Presiden Jokowi sudah tak punya banyak waktu lagi untuk reshuffle kabinet. Sebab, tak lama lagi partai-partai akan mempersiapkan diri untuk Pemilu 2024.
Menurut dia, persiapan itu tentu akan mengganggu kinerja pemerintahan. Maka itu, dia mengatakan bila presiden berencana melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat, maka perombakan itu harus dilakukan secara besar-besaran.
"Saya hanya meminta meminta-minta Presiden, sudah lah pak, enggak usah ragu-ragu lagi," kata dia.
Handoko mengatakan Jokowi harus menunjuk pada menteri yang setia pada Presiden hingga akhir masa jabatan. Selain itu, juga harus ada cakap dalam bekerja dan tidak tertarik untuk kepentingan pragmatis, apalagi sampai korupsi. (* / BLKN-001)
Sumber: RMOL.id
